Pages

Sunday, January 22, 2012

Dear you, my past....

Apakah kau menggunakan sihir?
Aku pikir aku sudah terlelap dalam kesibukanku sekarang dan melupakanmu.
Tapi kini bayangan wajahmu sering melayang-layang dalam pikiranku.
Kau adalah masa lalu yang kini kembali hadir dalam benakku dan membuatku rindu akan hadirmu.

Wajahmu memang tak seindah bulan, tapi binar matamu lebih cerah daripada matahari.
Kulitmu memang tak selembut kapas, tapi belaianmu lebih hangat daripada mantel musim dinginku.
Kau memang bukan pria yang sempurna, tapi kau membuat hari-hariku terasa begitu sempurna.

Aku ingin bisa kembali ke masa saat kau mencuri-curi pandang ke arahku, dan mengalihkan wajahmu kembali saat aku menatapmu.
Aku ingin bisa kembali ke masa saat aku tersipu malu ketika temanku menggodaku karena kedekatanku denganmu.
Aku ingin bisa kembali ke masa saat kau mengirimkanku puluhan sms dan menanyakan kabarku tiap waktu.
Aku ingin bisa kembali ke masa saat kau ada di sampingku, dan berkata bahwa kau mencintaiku....

Tahukah kamu?
Bagiku adalah demikian:
Mengingatmu adalah kenikmatan, bersamamu adalah anugerah.

Aku menyesal atas ketololanku dan kemunafikanku.
Aku menyesal karena aku telah membohongimu dan membohongi diriku sendiri.
Aku menyesal karena membuatmu terluka hanya karena gengsi semata.
Aku menyesal atas hari dimana aku membuatmu pergi dari hidupku...

Mulanya, aku mengira bahwa aku tetap bisa hidup tanpamu.
Waktu akan menghapuskan kenangan-kenangan kita, pikirku.
Dan aku hampir berhasil, saat aku menyibukkan diriku dan berusaha memikirkan hal yang lain.
Tapi kini aku sadar, bahwa aku masih mengingatmu begitu jelas, walaupun ini sudah tiga tahun semenjak kau meninggalkanku.
Aku sadar, aku masih mencintaimu...

Tapi sekarang, apa yang bisa kulakukan?
Mengenai keberadaanmu, aku tidak tahu.
Aku pun tak tahu apakah kau juga masih menyimpan perasaanmu itu... atau kau telah memberikannya pada orang lain?

Kini, aku hanya bisa menunggu.
Menunggu saat dimana waktu akan menjawabnya: apakah nantinya bayang-bayangmu akan lenyap dengan sendirinya, ataukah waktu akan mempertemukan kita berdua dan menyatukan cinta kita?
Aku ingin bisa memilih, tapi aku ragu apakah waktu akan menyetujui pilihanku.
Aku ragu apakah waktu mendengarkan suara hatiku, yang sedang menangis karena merindukanmu.

No comments:

Post a Comment