Pages

Monday, January 9, 2012

Liebe dich... (Mencintaimu)

Kau membuatku nyaman dengan kata-katamu.
Kau membuatku merasa aku adalah gadis paling beruntung di dunia.
Kau membuatku tertidur lelap dengan senyum lebar yang mengembang di pipiku.
Dan aku merasa, bersamamu aku bahagia.

Wajahmu sering terbersit dalam pikiranku. Aku tak sabar menunggu waktu dimana aku bisa bersamamu.
Aku ingin hari esok cepat tiba, saat aku bisa melihat senyumanmu.

Tapi tak jarang pula kau menyakitiku.
Kata-katamu kadang menusuk hatiku.
Kau berbicara panjang denganku namun tanpa melibatkan aku di dalamnya.
Kau melupakanku sebegitu mudahnya ketika kau bicara tentangnya.

Aku tidak ingin meninggalkanmu walaupun kau melupakanku.
Entah kenapa aku ingin selalu disampingmu: mendengarkan ceritamu dan keluh kesahmu, walaupun itu mebuat hatiku teriris.

Aku tahu, harapan-harapan yang kauberikan hanyalah suatu harapan yang tak mungkin terwujud.
Tapi ku tak tahu mengapa hatiku tetap percaya terhadap harapan-harapanmu itu.
Walaupun kenyataan adalah yang berkebalikan.

Awalnya aku hanya ingin mengenalmu sebagai teman.
Tetapi, ketika aku mengenal sesuatu tentangmu, aku selalu menginginkan lebih.
Dan lama kelamaan, kita seperti sahabat dekat.

Kini, aku makin sering menghabiskan waktu denganmu.
Rasanya hari begitu kosong jika aku belum melihat wajahmu.
Semakin aku berusaha menghilangkan pikiranku darimu, makin sering bayang-bayangmu muncul dalam pikiranku.

Jujur, aku ingin bisa memilikimu.
Aku takut membayangkanmu menjawab tidak.
Kau sudah memilikinya.
Aku pun tahu dia adalah yang terbaik untukmu.
Kau bahagia bersamanya.

Tapi, bagaimanakah dengan perasaanku ini?
Aku sudah tak mungkin mengabaikannya.
Aku sudah terlanjur terjebak.
Terjebak dalam lubang cintamu.

Dan meski cintamu bukan untukku,
Ich möchte dir sagen,
dass ich dich liebe.

------------------------------------------------------
* Aku ingin berkata padamu, bahwa aku mencintaimu

No comments:

Post a Comment