Kau benar-benar pria yang jenius. Kau pintar sekali membuatku gelisah. Kau selalu mengerti bagaimana membuatku gundah. Kau sangat mahir menembus otakku dan membuatku memikirkanmu sepanjang hari.
Tahukah kamu bagaimana sedihnya aku saat kau meninggalkanku? Kau pergi jauh tanpa mengatakan apapun padaku. Kau tak pernah sesekali mencoba untuk menghubungiku. Kau meninggalkanku dalam sebuah kegalauan.
Tahukah kamu betapa aku menginginkanmu? Aku ingin menjadi bagian dalam hidupmu. Menjadi air di saat kau haus, menjadi obat bius saat kau kesakitan, dan menjadi saputangan yang bisa menghapus airmata sedihmu.
Aku tak keberatan meruntuhkan harga diriku. Aku rela mengatakan rasa terpendam ini lebih dulu. Tahukah kamu bagaimana perjuanganku untuk mendapatkan alamatmu yang baru? Ke sanalah aku telah mengirimkanmu berpuluh-puluh surat tentang perasaanku. Aku juga telah mengirimkanmu SMS dan email tiap hari yang isinya sama (bahwa aku mencintaimu) -- yang belum pernah satu pun kau balas.
Tak tahukah kau bagaimana kekecewaanku ketika surat yang datang ternyata bukan darimu? Saat ponselku berdering dan yang masuk bukanlah SMS balasanmu? Dan saat aku membuka email, hanya ada spam yang selalu memenuhi inbox-ku?
Apakah kau benar-benar sudah tidak ingin bersamaku? Apa kau sudah bosan menjalin hubungan denganku? Aku benci berpikir bahwa kau seperti anak kecil yang sangat menyayangi mainan barunya, tetapi meninggalkannya saat ia sudah bosan. Aku benci diriku sendiri karena masih mencintai pria sepertimu.
Berilah aku satu kalimat saja. Beri tahu aku bahwa kau juga mencintaiku. Maka aku akan menunggumu. Menunggumu kembali ke sisiku dan menghapus pikiran buruk tentangmu.
Atau beri tahu aku bahwa kau tidak merasakan cinta seperti yang kurasakan. Aku akan menghargai kata-kata dan perasaanmu. Tapi, jangan lupa bahwa München dan Leipzig telah menjadi saksi bisu tumbuhnya kenangan indah kita. Kenangan ketika aku berada dalam dekapanmu dan melihat binar-binar cinta di bola matamu. Kau tak bisa memungkiri hal itu.
Also, sag mir dass du mich liebst.
No comments:
Post a Comment